Cara menggunakan DASI

Tau sejarahnya dasi ga' bro....?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dasi, menurut Asosiasi Aksesori Leher Amerika, punya sejarah panjang yang melilit perkembangannya. Sejak zaman batu pun aksesori di leher dan dada sudah ada, khususnya untuk memberi ciri pada kelompok pria dari strata tinggi.

Malah, pada masa Romawi Kuno sudah dipakai kain untuk melindungi leher dan tenggorokan, khususnya oleh para juru bicara. Pada perkembangannya prajurit militer Romawi pun memakainya. Bukti dipakainya aksesori kain leher tampak pada patung batu di makam kuno, Xian, Tiongkok.

Aksesori leher terkenal lainnya muncul pada masa Shakespeare (1564 - 1616), yakni "ruff". Kerah kaku dari kain putih itu bentuknya serupa piringan besar yang melingkari leher. Untuk mempertahankan bentuk, ruff sering dikanji. Lambat laun orang merasa ruff yang bertumpuk-tumpuk hingga mencapai ketebalan beberapa sentimeter mengakibatkan iritasi.

Lahirlah "cravat" pada masa pemerintahan Louis XIV tahun 1660-an. Namun, Kroasia lebih tepat disebut sebagai tanah asal dasi. Bahkan konon kata ini berasal dari nama negara Kroasia dalam bahasa setempat Hrvatska.

Ini sesuai penuturan Francoise Chaile dalam buku La Grande Historie de la Cravate (Flamarion, Paris, 1994). "... Sekitar tahun 1635, sekitar enam ribu prajurit dan ksatria datang ke Paris, yang disewa oleh Louis XIII dan Richelieu. Pakaian tradisional mereka amat menarik. Sehelai sapu tangan diikatkan di leher dengan cara khusus. Sapu tangan itu terbuat dari berbagai kain, dari yang serupa seragam, katun halus, hingga sutra. Gaya unik ini segera 'menaklukkan Perancis'. Apalagi cara ini lebih praktis ketimbang kerah kaku. Sapu tangan itu cuma diikat, dengan ujung-ujungnya dibiarkan lepas."

Maka disebutlah sapu tangan itu cravat, artinya "penduduk dari Kroasia".

Sebagaimana aksesori leher di zaman batu, keindahan cravat dan cara mengikatnya menunjukkan kelas si pemakai. Konon Beau Brummell (1778 - 1840), yang banyak memengaruhi perkembangan mode, perlu waktu berjam-jam untuk mengikat cravat-nya.

Banyak buku teknik mengikat cravat diterbitkan. Salah satunya menampilkan 32 cara, meski kenyataannya ada lebih dari 100 cara yang resmi dikenal saat itu. Begitupun, ada saja orang yang ingin mengekspresikan kepribadian mereka dengan kreasi sendiri.

Selanjutnya muncul adab mengenakan cravat. Seseorang pantang menyentuh cravat orang lain. Kalau sampai terjadi, tindakan itu bisa berakibat fatal, yakni duel.

Bahkan takhayul pun berkembang di seputaran cravat. Konon saat Napoleon Bonaparte mengenakan cravat hitam yang dililitkan dua kali memutari leher, ia selalu menang perang. Celakanya, saat terjun di Waterloo ia memakai cravat putih. Akibatnya? Ia pun "jatuh".

Tahun 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai aksesori leher modern alias dasi. Ketika muncul mode kemeja berkerah, dasi disimpulkan di bawah dagu, ujung panjangnya terjuntai di depan kemeja. Sementara dasi berbentuk kupu-kupu baru populer tahun 1890-an.

Dengan kemajuan teknologi, kini dasi jadi makin beragam warna, desain, dan teksturnya. Alhasil, lebih dari 100 juta dasi menyerbu berbagai gerai dasi setiap tahun.

Pada tahun 2002 penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne memopulerkan pemakaian dasi secara casual bagi para remaja wanita

Kalo dah tau sejarahnya, jujur, makainya bisa ga' ?

jujur deh,pertama kali sayamakai dasi sangat bingung, alias mbulet,hehehe ...maklum dulu pakai dasi juga waktu mau foto doang.....waktu SD dasinya langsung ada talinya, SMP dasinya model silang lipat ( instant ) tinggal pake
waktu di studio, maufoto dasinya jg dah ready tinggal narik doang..... 
lha giliran ada karnaval pingin "macak Keren", soale liat orang2 di TV dan majalah pakai DASI kliatan waow banget....
alhasil minjem  dasi.....perjuangan bro...di desa yang punya dasi masih jarang banget,...dapetnya di dukun manten ( alias perias manten )critanya yanyewa akhire.....hehehehe
giliran dah dapet, la dalah DASInya terurai bro...,mau nanya cara make nya hoho...Gengsi dong....
sesampai dirumah di bolak-balik,ampe lencu tetep aja ga' bs makai....(heheh..kacau)
mau nanya sapa coba.....? kalo skrang sih gampang...ada Mbah Google....kl  dulu TV aja msh putih hitam.....

Walau sekarang berdasi dah ga' dianggap keren2 amat ( sales kompor keliling jalan kaki jg pakai dasi ) tapi yg belum pernah  makai  pasti aja tetep bingung....
berikut saya bagikan cara atau tutorialnya pakai  DASI

1. Siapkan dasi...boleh beli atau pinjem ( kalo ga' malu...hehehe... ) kl hanya buat karnaval minjem aja deh.....

2. Letakkan mengelilingi leher ( ingat dasi tidak dianjurkan sebagai media bunuh  diri )
uji kekencengannya , kok susah ya cara nyusun kata2nya....mending liat gambarnya ajalah.....
jelas khan bro....?

Related Posts: